Memang,
ada sejumlah hal yang berisi pernyataan seolah-olah tak ada peran Tuhan
di dunia. Namun jika diperhatikan lebih seksama, ternyata poin-poin
yang dianggap menegasikan peran Tuhan adalah poin-poin yang harus
dijawab oleh generasi muda Indonesia dan di halaman berikutnya itu
menjawab point tersebut dengan sangat baik.
Kontra
Itu
buku untuk anak SMA. Materi-materinya tidak harus seberat materi
program doktor filsafat. Tidak masalah sebenarnya, ada teori-teori
ataupun pendapat orang atheis tentang beragama, dan siswa diajarkan
bagaimana menyikapinya sesuai ajaran agama. Namun Islam liberal seperti
Ulil Abshar Abdala muncul karena adanya pendapat-pendapat seperti itu.
Mereka mengkaji, memahami sesuai pikiran dan daya nalar mereka. Apalagi,
biasanya anak SMA masih labil. Lagi hobi-hobinya ber-argumen kalau
berdiskusi dan berdialog. KEBANYAKAN pola pikir mereka mengikuti nalar
mereka sendiri, bahayanya kalau pondasi atau bekal ilmu yang masih minim
tentang agama dikasih materi kayak gitu ya repot juga. Bagusnya sih
diperkuat tentang tauhid, kewajiban, dan larangan sesuai ajaran agama
dalam Alquran dan hadist dulu. Kalau materinya disusun seperti itu,
perlu dicurigai, ada i'tikad/tujuan yg berseger dari tujuan semula.
Terkadang, membenarkan pendapat karena sesuai daya jangkau pikiran kita.
Kalau urusan agama jangan main teori atau "pendapat".
Pro
Buku ini BUKAN buat seluruh siswa(i) SMA. buku ini hanya untuk siswa yang mengikuti program ESA.
Wah,
kalo materi gini aja dianggap buat doktor filsafat, terlalu lebay juga.
SMA itu jangan samakan dengan anak SD, pada masa itu mereka sudah bisa
berfikir. Kalau pemikiran ini dianggap berat untuk anak SMA, apakah
tidak sadar dulu kita SMA itu pernah diajarkan bahwa manusia itu berasal
dari monyet ? DAN MERUPAKAN MATERI WAJIB, semua siswa(i) diajarkan.
Yang jelas-jelas bertentangan dengan Islam. Namun toh diajarkan dan
apakah sehabis itu tidak diberikan penjelasan dan siswa langsung percaya
?
Kontra
Sebenarnya
teori ketuhanan lebih kompleks dan rumit dipahami dibandingkan dengan
teori Darwin yg menyatakan nenek moyang manusia yang berasal dari
monyet. Entah siswa diajak untuk berpikir kritis, bertasawuf atau apalah
tentang Tuhan, dan dikasih pembenaran tentang Tuhan dalam Islam seperti
apa yg benar. Terlepas dari itu semua, akan lebih bagus dan lebih
mantab kalau pondasi iman dan akidah siswa/siswi diperkuat dulu.
ProPerlu
diketahui bahwa iman itu artinya kepercayaan/faith, berapa besarnya
kepercayaan akan adanya satu Tuhan. Ini bukunya kan memang tujuannya
itu. Bukunya kan memang bertujuan agar kepercayaan ataupun iman siswa
kepada Tuhan itu bertambah. Benar, SMA itu adalah masa labil. Lalu,
bukankah pada masa labil itu juga mereka sudah mulai memikirkan tentang
hal seperti ini (Tuhan) ? sudah mulai terbesit dipikiran
pertanyaan-pertanyaan seperti dimana Tuhan ? bagaimana bentuk-Nya ?
Kenapa harus percaya sama Tuhan ? Tuhan itu ada atau tidak yah ?
Tidak tahu dengan KEBANYAKAN, namun terlihat siswa yg ikut ESA adalah siswa yg mau berpikir.
Nah,
dengan menyajikan teori-teori yang pembanding maka akan mudah dipahami,
daripada langsung dengan mengajarkan "Percaya aja kalau Tuhan itu ada
!"
Kontra
Mempelajari
agama itu sebaiknya dari yang murni dulu, setelah itu baru belajar
teori-teori kebatilan, jangan terbalik. Tentu saja pengajarannya tidak
seperti "percaya aja kalau Tuhan itu ada". Terlalu banyak inovasi
Pendidikan Agama Islam di jaman sekarang (tanda akhir jaman). Dikasih
alasan agar keimanan generasi muslim lebih kuat atau apalah. Kemudian
setelah dikenalkanlah teori-teori kebatilan, lalu diajarkan cara
membantahnya. Iya, kalau adek-adek siswa(i) ini bisa mengerti, kalau
tidak bagaimana ?
Takutnya,
dan faktanya, sampai sekarang banyak yang kebablasan pemikiran anak
sekolah ini, karena tidak jarangnya yang tidak mengerti terhadap ajaran
yang diterima. Ajaran yang tidak masuk akal justru teori-teori itu.